Pematangsiantar memiliki beberapa ikon yang cukup menarik perhatian wisatawan maupun warga lokalnya sendiri.
Kota Pematangsiantar atau yang sering disebut dengan kota Siantar ini, termasuk salah satu kota yang penduduknya memiliki tingkat toleransi tinggi antar suku, agama dan ras.
Terletak pada Provinsi Sumatra Utara, Kota ini menjadi jalan lintas Kota Medan menuju Parapat dimana Danau Toba berada.
Kota Pematangsiantar hanya berjarak 128 km dari Kota Medan dan 48 km dari Parapat.
Kota Adipura ini dihuni beraneka ragam suku dan agama dengan moto ‘Sapangambei Manoktok Hitei’ (bahasa Simalungun) yang artinya “Saling Bergotong-royong Demi Mencapai Tujuan yang Mulia”.
Dan berikut kami akan memberikan ulasan mengenai ikon yang ada di Kota Pematangsiantar.
Tugu Becak BSA Siantar
Ya, Tugu Becak ini menjadi ikon Pematangsiantar yang banyak diminati para wisatan.
Tugu Becak BSA (Birmingham Small Arms) biasa diplesetkan oleh warga Siantar menjadi Becak Siantar Asli. Meski Tugu tersebut diresmikan pada tahun 2016 yang lalu, namun becak BSA Siantar ini sudah tenar dari puluhan tahun sebelumnya.
Bagaimana tidak, Becak BSA hanya ada di Siantar. Kendaraan roda dua buatan Inggris itu berubah fungsi dari kendaraan perang menjadi alat transportasi umum. Yang awalnya hanya rongsokan, menjadi berguna.
Museum Simalungun
Ikon selanjutnya ada Museum Simalungun yang berada di Jalan Sudirman Nomor 20, Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Barat.
Museum yang ditujukan untuk melestarikan budaya adat Simalungun ini dibangun pada April – Desember 1939. Dan diresmikan pada 30 April 1940.
Bangunan berornamen rumah adat Simalungun ini mengoleksi 975 buah benda bersejarah yang terdiri dari berbagai koleksi, di antaranya:
· etnografika: peralatan rumah tangga
· keramikologis: jenis porselin buatan Cina, Holand dan Spanyol
· numismatika: mata uang
· naskah Kuno: terbuat dari raut kayu alim dan anyaman bambu
· arkeologi: aneka arca
· kerajinan tangan atau ornamen yang bahannya terbuat dari kayu.
Patung Dewi Kwan Im
Berikutnya, ada Patung Dewi Kwan Im yang berada di Vihara Avalokitesvara Jalan Pane, Kelurahan Simalungun, Kecamatan Siantar Selatan.
Tinggi Patung Dewi Kwan Im yang mencapai 22,8 meter dengan berat sekitar 1.500 ton ini berhasil memecahkan rekor Muri pada tahun 2008 sebagai patung Dewi Kwan Im tertinggi di Asia Tenggara.
Tempat patung Dewi Kwan Im ini adalah vihara yang menjadi tempat ibadah bagi umat Buddha Tionghoa yang selalu ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah untuk berwisata religi.
Pohon Natal
Pohon Natal Kota Siantar yang berada di Jalan Gereja diklaim sebagai pohon Natal tertinggi se-Asia Tenggara.
Tinggi pohon Natal dari kerangka besi ini mencapai 39,5 meter dengan ribuan lampu hias warna-warni untuk mempercantik tampilannya.
Pohon Natal tersebut dibangun pada tahun 1997 oleh Pemerintah Kota Pematangsiantar di atas lahan milik Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).
Taman Hewan
Taman Hewan Pematangsiantar berlokasi di Jalan Gunung Simanuk-manuk, Kelurahan Teladan, Kecamatan Siantar Barat.
Taman Hewan Pematangsiantar, atau yang biasa disebut dengan Siantar Zoo merupakan taman hewan terlengkap dan terbaik di Sumatra Utara. Bahkan koleksi satwa dan popularitasnya mengalahkan kebun binatang Medan yang luasnya berpuluh kali lebih besar dari Siantar Zoo.
Kebun binatang seluas 4,5 hektare ini dibuka pada tahun 1936 oleh Dr Coonrad dan memiliki koleksi ratusan ekor mamalia dan burung, 60 ekor reptil, serta pepohonan rindang berusia puluhan tahun.
Meskipun dengan berbagai keterbatasan seperti sempitnya lahan yang tersedia, kurangnya pendanaan serta pemahaman untuk proyek peremajaan eksibisi hewan, namun melalui usaha perawatan hewan yang cukup baik, Siantar Zoo cukup berhasil dalam menjalankan peranannya sebagai lembaga konservasi serta dapat digolongkan sebagai salah satu kebun binatang yang terbaik di antara kebun binatang yang ada di Indonesia.
Itulah beberapa ikon Kota Pematangsiantar yang berhasil menarik perhatian wisatawan baik dari luar maupun dalam kota.
Komentar
Posting Komentar