Tepat hari ini, Rabu
(17/8/2022), Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun ke 77. Setelah dua tahun
terjebak pandemi Covid-19, tahun ini Dirgahayu Indonesia sudah dapat dilakukan
dengan berbagai kegiatan menarik.
Biasanya saat perayaan
17 Agustus, ada berbagai aktivitas seru yang dilakukan di setiap daerah,
setelah menyaksikan paskibraka mengibarkan bendera di upacara kemerdekaan. Misalnya lomba panjat pinang, makan kerupuk, lari
dalam karung, dan masih banyak lagi.
Jika Anda sedang
mencari referensi kegiatan lainnya yang dapat dilakukan untuk memperingati hari
kemerdekaan, maka salah satu aktivitas yang bisa Anda pilih adalah berkunjung
ke tempat-tempat bersejarah yang berhubungan dengan kemerdekaan Indonesia.
Dengan mengunjungi
tempat bersejarah, Anda dapat mengenang perjuangan serta jasa pahlawan dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia.
Berikut ini adalah 5
tempat bersejarah yang cocok untuk dikunjungi di momen peringatan kemerdekaan
ini:
Rumah Rengasdengklok
Rumah Rengasdengklok
berada di Karawang, Jawa Barat merupakan salah satu tempat penting dalam proses
persiapan kemerdekaan Indonesia.
Setelah kelompok
pemuda mengetahui Jepang telah takluk kepada Amerika, mereka mendesak agar Soekarno
dan Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Namun, Soekarno
menolak desakan tersebut. Sehingga pada 16 Agustus kelompok pemuda menculik
Soekarno dan Hatta dari Jakarta dan dibawa ke Rengasdengklok di Karawang.
Di sanalah kedua orang
proklamator Indonesia ini disembunyikan agar mereka tidak terpengaruh dengan
Jepang.
Rumah yang digunakan
untuk menyembunyikan kedua tokoh penting tersebut adalah rumah milik Djiaw Kie
Siong, seorang petani yang merupakan keturunan Tionghoa. Rumahnya tersebut
dipilih karena tertutup rimbunan pohon dan tak mencolok.
Selama proses
persiapan kemerdekaan ini, Soekarno dan Hatta menginap dua malam di rumah
Djiauw Kie Siong tersebut, sebelum dibawa kembali ke Jakarta.
Museum Perumusan
Naskah Proklamasi
Dari Rengasdengklok, Soekarno,
Hatta, dan kelompok pemuda kemudian bertolak ke Jakarta, menuju rumah seorang
perwira Jepang bernama Laksamana Tadashi Maeda di Meiji Dori No. 1 untuk
membahas lebih lanjut mengenai rencana kemerdekaan Indonesia. Di rumah inilah naskah kemerdekaan Indonesia
disusun.
Saat ini rumah
tersebut telah menjadi Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang terletak di
Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat.
Tugu Proklamasi
Tempat pertama yang
dapat dikunjungi untuk mengenang perjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia
adalah Tugu Proklamasi.
Tempat ini merupakan
lokasi pertama kali naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Ir.
Soekarno dan Mohammad Hatta.
Di tugu yang terletak
di bekas kediaman Soeharto tepatnya di Jl. Proklamasi (dulu disebut Jl.
Pegangsaan Timur No. 56), Jakarta Pusat ini, pengunjung dapat melihat monumen
dua patung Soekarno dan Hatta berukuran besar yang berdiri berdampingan. Kedua
patung tersebut dibuat mirip dengan momen pembacaaan proklamasi pertama kali
pada 17 Agustus 1945.
Monumen Nasional
Monumen Nasional
merupakan monumen peringatan yang dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat
Indonesia dalam merebut kemerdekaan dari pemerintahan Belanda.
Destinasi wisata yang terletak di Jl. Tugu
Monas, Gambir, Jakarta Pusat, bangunan ini sudah berdiri sejak tahun 1961 lalu dan
mulai dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975.
Pembangunannya dilakukan ketika Presiden Soeharto masih memimpin
Indonesia.
Dengan tinggi 132
meter, Monas dibangun sebagai monumen peringatan atas perjuangan rakyat
Indonesia untuk merebut kemenangan dari penjajah.
Di lantai dasar Ikon
kota Jakarta ini terdapat museum yang berisi koleksi diorama yang menampilkan
sejarah Indonesia sejak masa pra-sejarah hingga orde baru dan juga naskah asli
teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang disimpan dalam kotak kaca di Ruang
Kemerdekaan.
Gedung Joang ‘45
Gedung Joeang 45
berada di daerah Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, merupakan salah satu tempat
bersejarah yang berkaitan dengan perjuangan masyarakat Indonesia.
Bangunan ini dahulu
adalah hotel milik L.C. Schomper yang telah diambil alih oleh pemuda Indonesia.
Hotel tersebut kemudian digunakan sebagai kantor yang dikelola Gunseikanbu
Sendenbu (Jawatan Propaganda Jepang).
Setelah proklamasi
kemerdekaan tepatnya pada 18 Agustus, di gedung ini dibentuk Komite van aksi
untuk mempertahankan kemerdekaan. Selanjutnya pada 22 Agustus 1945, gedung ini
dijadikan markas pemuda, sehingga saat itu dikenal istilah pemuda Menteng 31.
Pada tahun 1974 Gedung
Joang '45 diresmikan sebagai museum setelah sebelumnya dilakukan renovasi.
Museum ini menyimpan banyak koleksi benda-benda peninggalan para pejuang
Indonesia di masa perjuangan kemerdekaan RI. Antara lain berupa peralatan
perang, atribut, bendera, petaka, replika, piagam, serta diorama peristiwa
heroik di masa perang kemerdekaan.
Apakah Anda tertarik
untuk mengunjungi tempat-tempat bersejarah yang sudah disebutkan di atas?
Jangan lupa untuk mengabadikan momen kunjunganmu dengan kamera dan bagikan di
media sosial.
Komentar
Posting Komentar